Mengenal Kemampuan Numerasi, Kendala, dan Manfaat

Mengenal Kemampuan Numerasi, Kendala, dan Manfaat

Kemampuan numerasi untuk memahami bilangan wajib dimiliki anak di semua jenjang usia. Tak heran jika kemampuan yang lebih kompleks daripada matematika ini dipelajari di semua jenjang pendidikan.

Simak artikel ini untuk mengetahui apa itu kemampuan numerasi, perbedaannya dengan matematika, manfaat, komponen, kendala penerapan, dan contoh soal numerasi.

Pengertian Kemampuan Numerasi

Dikutip dari buku Materi Pendukung Literasi slot online Numerasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kemampuan numerasi adalah kemampuan mengaplikasikan konsep bilangan, operasi hitung, dan menginterpretasi informasi kuantitatif di dalam kehidupan sehari-hari.

Literasi numerasi mencakup dua hal yaitu:

  • Kemampuan menggunakan berbagai macam angka dan simbol-simbol yang berkaitan dengan matematika dasar untuk memecahkan berbagai masalah praktis dalam konteks kehidupan sehari-hari.
  • Kemampuan menganalisis informasi dalam berbagai bentuk, seperti grafik, tabel, dan bagan, serta menggunakannya untuk memprediksi dan mengambil keputusan.

Perbedaan Numerasi dengan Matematika

Secara sekilas kemampuan numerasi sama dengan matematika, namun keduanya tidak bisa disamakan. Perbedaannya adalah pada pemberdayaan pengetahuan dan keterampilan tersebut.

Seseorang dengan kemampuan matematika saja dianggap belum cukup memiliki kemampuan numerasi. Keterampilan numerasi mencakup pengaplikasian konsep dan kaidah matematika sesuai keadaan sehari-hari dengan permasalahan yang sering tidak terstruktur, memiliki beragam cara penyelesaian, bahkan mungkin tanpa penyelesaian yang tuntas, serta adanya hubungan dengan faktor nonmatematis.

Manfaat Kemampuan Numerasi

Berdasarkan buku Literasi Numerasi Berbasis ICT yang disusun Dra Yetti Ariani, MPd dan Dr Yullys Helsa, MPd, berikut ini beberapa manfaat kemampuan numerasi:

  • Memiliki kemampuan identifikasi, penyortiran, penghubungan, dan penggunaan informasi serta prosedur yang tepat untuk menyelesaikan masalah dalam matematika dan hal yang membutuhkan penerapan matematika.
  • Memahami pemodelan situasi terkait dan kemampuan untuk memilih serta mengintegrasikan representasi yang berbeda, menghubungkannya dengan kehidupan nyata.
  • Mampu mengidentifikasi kendala, membuat dugaan, menyederhanakan model matematika, dan menggunakan strategi yang efektif dalam memecahkan masalah kompleks.
  • Dapat mengkomunikasikan hasil pemikiran dengan logis, sistematis, kritis, dan kreatif.
    Kemampuan memaknai peran dan kegunaan matematika dalam membangun kehidupan yang lebih baik.

Komponen Kemampuan Numerasi

Berikut ini sejumlah komponen literasi numerasi yang dilansir dari buku Peningkatan Kemampuan Literasi Numerasi dan Literasi Digital oleh Fina Atifatul Husna:

  • Keterampilan memahami dan menggunakan konsep matematika dasar, misalnya bilangan, operasi hitung, pengukuran, dan geometri.
  • Keterampilan membaca, menafsirkan berbagai bentuk data, baik berbentuk grafik, tabel, maupun diagram.
  • Keterampilan dalam memecahkan berbagai masalah kehidupan yang melibatkan konsep matematika.
    Keterampilan berkomunikasi tentang matematika secara efektif.

Kendala Pencapaian Kemampuan Numerasi

Dilansir dari artikel detikEdu, peneliti Ariyadi Wijaya, dkk dari Research Associate Tanoto Foundation telah melakukan observasi terhadap guru-guru SD-SMP di Sumatera Utara, Jawa Tengah, dan Kalimantan Timur.

Beberapa temuannya terkait kendala guru untuk mencapai peningkatan kemampuan numerasi siswa adalah sebagai berikut:

1. Pembelajaran Tanpa Konteks Real

Ariyadi menemukan masih banyak pembelajaran numerasi yang belum menggunakan konteks kehidupan nyata atau pasif. Padahal siswa akan lebih memahami numerasi melalui pembelajaran aktif dengan konteks dunia nyata.

Dia mencontohkan, guru masih sebatas memberikan soal cerita sebagai pemanis saja. Misalnya: ibu memiliki minyak 16 liter, kemudian diberikan kepada tetangga 3 liter. Berapakah sisa minyak yang dimiliki ibu?

Soal di atas dinilai masih sebatas pemanis atau riasan, belum sampai masuk ke konteks masalah kehidupan nyata yang perlu diselesaikan.

2. Topik yang Diajarkan Kurang Bervariasi

Kemudian Ariyadi juga menemukan guru masih kesulitan mencari topik yang bervariasi. Biasanya guru memberikan soal sebatas pada topik uang atau belanja, namun hubungan antara konsep dan dunia nyatanya tidak eksplisit.

3. Masih Belum Bisa Membedakan Numerasi dan Matematika

Guru juga masih banyak ditemukan belum bisa membedakan antara numerasi dengan matematika. Pembelajaran numerasi sering dianggap sekadar menjelaskan materi matematika, hingga drilling soal cerita.

Berikut ini beberapa contoh soal numerasi yang dikutip dari buku Inspirasi Pembelajaran yang Menguatkan Numerasi Pada Mata Pelajaran Matematika untuk Jenjang Sekolah Menengah Pertama terbitan Kemdikbudristek.

Jawaban dari soal ini bisa berbeda-beda tergantung pada cara yang diambil. Jawaban dalam contoh ini hanya alternatif, dan siswa mungkin bisa menjawab dengan alternatif lain, asalkan menggunakan proses yang benar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *