Rumus Lemeshow dan Cara Menghitung Sampelnya

Mengenal Rumus Lemeshow

Penelitian kuantitatif dengan populasi besar akan membuat peneliti kesulitan dalam pengambilan data. Karena itu, perlu dilakukan pengambilan sampel yang benar-benar mewakili populasi tersebut.

Penentuan jumlah sampel tidak bisa sembarang, sebab mempengaruhi keakuratan penelitian kuantitatif. Sampel dapat dipilih menggunakan rumus tertentu, salah satunya dengan rumus Lemeshow.

Pendekatan Rumus Lemeshow

Mengutip buku Metode Ilmiah dan Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Kepustakaan oleh Mochammad Ronaldy Aji Saputra, dkk, pengambilan sampel dengan rumus Lemeshow digunakan untuk menghitung ukuran sampel dari total populasi yang tidak diketahui secara pasti dalam penelitian kuantitatif.

Sebagai contoh, rumus Lemeshow slot bet kecil cocok dipakai untuk menentukan jumlah sampel dari total pengguna iPhone di Jakarta. Contoh lain, rumus Lemeshow bisa juga dipakai untuk mengambil sampel dari total pengguna layanan Grab di Bandung.

Ukuran sampel yang diambil dengan pendekatan Lemeshow akan ditentukan oleh nilai maksimal estimasi dan tingkat kesalahan yang digunakan. Sehingga nantinya, semakin kecil nilai maksimal estimasi dan nilai tingkat kesalahan yang dipakai maka semakin besar jumlah sampel yang direkomendasikan.

Berikut rumus Lemeshow yang dapat digunakan untuk menghitung sampel dengan total populasi yang tidak diketahui pasti:

Keterangan:
n = Jumlah sampel
z = Skor z pada kepercayaan 95% = 1,96
P = Maksimal estimasi
d = Tingkat kesalahan

Contoh Menghitung Sampel dengan Rumus Lemeshow

Agar lebih paham cara perhitungan jumlah sampel menggunakan rumus Lemeshow, simak contoh soal dan cara pengerjaan berikut.

1. Tentukan ukuran sampel dari pengguna laptop Asus di Jakarta menggunakan pendekatan rumus Lemeshow dengan maksimal estimasi 50% dan tingkat kesalahan 5%.

Cara pengerjaan:

Jadi, jumlah sampel pengguna laptop Asus di Jakarta yang dihitung menggunakan rumus Lemeshow dengan maksimal estimasi 50% dan tingkat kesalahan 5% adalah 384 orang.

Perbedaan Rumus Lemeshow dan Rumus Slovin

Selain rumus Lemeshow, rumus Slovin juga bisa digunakan untuk menghitung jumlah sampel dalam penelitian kuantitatif. Namun, keduanya memiliki perbedaan. Berikut bedanya rumus Lemeshow dan rumus Slovin.

  • Rumus Lemeshow cocok digunakan untuk menentukan sampel penelitian dengan populasi yang belum diketahui pasti totalnya. Sementara rumus Slovin digunakan untuk mengambil sampel dengan total populasi yang diketahui jumlahnya.
  • Sampel dengan pendekatan rumus Lemeshow ditentukan oleh nilai maksimal estimasi dan tingkat kesalahan yang digunakan. Sedangkan sampel dengan pendekatan Slovin ditentukan oleh nilai tingkat kesalahan saja.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai rumus Lemeshow dengan contoh soal dan cara pengerjaannya. Tak hanya itu, dijelaskan pula perbedaan rumus Lemeshow dan rumus Slovin dalam menentukan jumlah sampel penelitian kuantitatif.

Mengenal Rumus Lemeshow dan Cara Menghitung Sampelnya

Mengenal Rumus Lemeshow

Penelitian kuantitatif dengan populasi besar akan membuat peneliti kesulitan dalam pengambilan data. Karena itu, perlu dilakukan pengambilan sampel yang benar-benar mewakili populasi tersebut.

Penentuan jumlah sampel tidak https://aiua-journalofislamiceducation.net/ bisa sembarang, sebab mempengaruhi keakuratan penelitian kuantitatif. Sampel dapat dipilih menggunakan rumus tertentu, salah satunya dengan rumus Lemeshow.

Pendekatan Rumus Lemeshow

Mengutip buku Metode Ilmiah dan Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Kepustakaan oleh Mochammad Ronaldy Aji Saputra, dkk, pengambilan sampel dengan rumus Lemeshow digunakan untuk menghitung ukuran sampel dari total populasi yang tidak diketahui secara pasti dalam penelitian kuantitatif.

Sebagai contoh, rumus Lemeshow cocok dipakai untuk menentukan jumlah sampel dari total pengguna iPhone di Jakarta. Contoh lain, rumus Lemeshow bisa juga dipakai untuk mengambil sampel dari total pengguna layanan Grab di Bandung.

Ukuran sampel yang diambil dengan pendekatan Lemeshow akan ditentukan oleh nilai maksimal estimasi dan tingkat kesalahan yang digunakan. Sehingga nantinya, semakin kecil nilai maksimal estimasi dan nilai tingkat kesalahan yang dipakai maka semakin besar jumlah sampel yang direkomendasikan.

Berikut rumus Lemeshow yang dapat digunakan untuk menghitung sampel dengan total populasi yang tidak diketahui pasti:

Keterangan:
n = Jumlah sampel
z = Skor z pada kepercayaan 95% = 1,96
P = Maksimal estimasi
d = Tingkat kesalahan

Contoh Menghitung Sampel dengan Rumus Lemeshow

Agar lebih paham cara perhitungan jumlah sampel menggunakan rumus Lemeshow, simak contoh soal dan cara pengerjaan berikut.

1. Tentukan ukuran sampel dari pengguna laptop Asus di Jakarta menggunakan pendekatan rumus Lemeshow dengan maksimal estimasi 50% dan tingkat kesalahan 5%.

Jadi, jumlah sampel pengguna laptop Asus di Jakarta yang dihitung menggunakan rumus Lemeshow dengan maksimal estimasi 50% dan tingkat kesalahan 5% adalah 384 orang.

Perbedaan Rumus Lemeshow dan Rumus Slovin

Selain rumus Lemeshow, rumus Slovin juga bisa digunakan untuk menghitung jumlah sampel dalam penelitian kuantitatif. Namun, keduanya memiliki perbedaan. Berikut bedanya rumus Lemeshow dan rumus Slovin.

  • Rumus Lemeshow cocok digunakan untuk menentukan sampel penelitian dengan populasi yang belum diketahui pasti totalnya. Sementara rumus Slovin digunakan untuk mengambil sampel dengan total populasi yang diketahui jumlahnya.
  • Sampel dengan pendekatan rumus Lemeshow ditentukan oleh nilai maksimal estimasi dan tingkat kesalahan yang digunakan. Sedangkan sampel dengan pendekatan Slovin ditentukan oleh nilai tingkat kesalahan saja.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai rumus Lemeshow dengan contoh soal dan cara pengerjaannya. Tak hanya itu, dijelaskan pula perbedaan rumus Lemeshow dan rumus Slovin dalam menentukan jumlah sampel penelitian kuantitatif.