Jack Cactus 2: Advancing Environmental Justice Through Design

Jack Cactus 2: Advancing Environmental Justice Through Design

Jack Cactus 2: Advancing Environmental Justice Through Design

Jack Cactus 2 embodies a commitment to environmental justice, ensuring that sustainability and resilience are accessible to all members of society. By addressing inequities in access to green spaces, clean air, and affordable sbobet88 housing, Jack Cactus 2 serves as a model for how architecture can advance social and environmental justice and promote equity in the built environment.

The Role of Innovation: Jack Cactus 2 Pushing the Boundaries of Sustainable Design

Innovation is at the core of Jack Cactus 2’s DNA, driving the project to push the boundaries of sustainable design and construction. From cutting-edge technologies to novel approaches to materials and building systems, Jack Cactus 2 demonstrates how innovation can be a powerful force for positive change in the built environment.

Advancing Environmental Justice Through Design

In many communities, access to clean air, green spaces, and affordable housing is not evenly distributed, leading to disparities in health, well-being, and quality of life. Jack Cactus 2 seeks to address these inequities by incorporating principles of environmental justice into its design and development.

One way Jack Cactus 2 promotes environmental justice is by prioritizing access to green spaces and recreational amenities for all residents. The building’s design includes rooftop gardens, communal courtyards, and outdoor gathering areas that provide opportunities for residents to connect with nature and each other, regardless of income or background.

Additionally, Jack Cactus 2 incorporates energy-efficient design features and renewable energy sources to reduce its environmental impact and lower utility costs for residents. By lowering the cost of living and promoting sustainable lifestyles, Jack Cactus 2 helps to make sustainable living more accessible and affordable for everyone.

Furthermore, Jack Cactus 2 engages with local communities to ensure that its development benefits all residents, not just those who live within its walls. Through partnerships with community organizations, outreach programs, and affordable housing initiatives, Jack Cactus 2 strives to create a more equitable and inclusive built environment that benefits everyone.

The Role of Innovation: Jack Cactus 2 Pushing the Boundaries of Sustainable Design

From its inception, Jack Cactus 2 has been a laboratory for innovation, pushing the boundaries of what is possible in sustainable design and construction. The project incorporates cutting-edge technologies, materials, and building systems to maximize energy efficiency, minimize environmental impact, and enhance occupant comfort and well-being.

For example, Jack Cactus 2 utilizes advanced building materials with high thermal performance and low embodied carbon to reduce energy consumption and carbon emissions. The building also incorporates passive design strategies such as natural ventilation and daylighting to minimize the need for artificial heating and cooling.

Moreover, Jack Cactus 2 embraces emerging technologies such as smart sensors, automation systems, and renewable energy sources to optimize building performance and enhance the user experience. These innovations not only reduce operating costs and environmental impact but also create a more comfortable and responsive living environment for residents.

In addition to technological innovations, Jack Cactus 2 explores novel approaches to sustainable design and construction, such as modular construction, prefabrication, and adaptive reuse of existing structures. By embracing innovation in all its forms, Jack Cactus 2 demonstrates how architecture can be a powerful force for positive change in the world.

In conclusion, Jack Cactus 2 is not just a building—it’s a testament to the power of innovation to transform the built environment and advance environmental justice. Through its commitment to pushing the boundaries of sustainable design and construction, Jack Cactus 2 is shaping a more equitable, resilient, and sustainable future for all.

Selesai? Sekarang coba ini! Kegiatan Early Finisher di kelas Matematika

Jadi sekarang bagaimana? Seorang siswa menyelesaikan pekerjaan rumahnya, namun masih ada waktu tersisa di kelas. Saat Anda bertanya padanya apa yang akan dia kerjakan sekarang, dia berkata, “Saya sudah selesai. Saya tidak ada hubungannya.”

Sebaliknya, temanku!

Selalu ada  sesuatu untuk dilakukan di kelas Matematika! Setidaknya sekarang ada, karena saya memutuskan untuk membuat “Selesai? Sekarang coba ini…” papan pilihan.

Seperti yang Anda lihat, itu sebenarnya ada di bagian papan tulis yang tidak pernah saya gunakan. Aku bahkan tidak punya kapur! Saya tidak bisa menempelkan apa pun ke dalamnya, jadi saya melaminasi beberapa folder file dan menempelkan pita magnet di bagian belakang masing-masing folder. Saya memiliki satu folder/kantong plastik hijau besar yang Anda lihat di pojok kanan bawah, yang juga memiliki pita magnet di bagian belakang.

Saya sering memberi tahu siswa saya bahwa jika mereka menyelesaikannya lebih awal, mereka punya 8 (ya, 8!) pilihan. Dengan begitu banyak pilihan, mereka pasti menemukan sesuatu yang sesuai dengan minat mereka.

Berikut 8 pilihannya.

  1. Baca – Ya, saya lebih suka mereka mengerjakan Matematika. Tapi, saya percaya bahwa menjadi pembaca yang baik berarti menjadi pemikir yang baik. Ini akan membantu mereka dalam semua mata pelajaran, termasuk Matematika.
  2. Pengayaan – Saya membuat daftar kegiatan pengayaan yang dapat dilakukan anak-anak. Anda dapat mengunduh salinan gratis di sini. Kadang-kadang saya menawarkan izin pekerjaan rumah atau poin bonus jika anak-anak menyerahkan proyek pengayaan yang berkualitas.
  3. Temukan Perbedaannya – Ya, itulah yang Anda pikirkan. Itu adalah aktivitas perbedaan yang sama yang kita selesaikan sebagai anak-anak, seperti ini. Saya pikir kegiatan ini sangat membantu siswa dalam matematika. Ini memaksa mereka untuk berkonsentrasi dan mencari detail. Jika mereka secara aktif mencari perbedaan, hal ini dapat membantu mereka mencari perbedaan dalam pekerjaan mereka sendiri dan contoh dalam catatan/buku teks mereka.
  4. Keterampilan Visual Spasial – Saya mungkin memerlukan nama yang berbeda untuk keterampilan ini, namun tujuan saya adalah memberikan siswa aktivitas yang mengharuskan mereka menggunakan mata dan otak untuk memvisualisasikan bentuk. Hal ini dapat melibatkan transformasi bentuk. Saya menemukan beberapa teka-teki keren yang sesuai dengan kebutuhan di WorksheetWorks.com, termasuk Pentomino, Pencocokan Kubus, dan Pencarian Pola Kotak. Saya berencana memasukkan beberapa tanagram tahun ini juga.
  5. Fakta Jumat – Walaupun murid-murid saya kelas 6, saya tetap mengharuskan mereka mengerjakan fakta perkalian dan pembagian mingguan seperti ini, tanpa kalkulator. Ini adalah tugas mingguan. Itu harus diserahkan paling lambat Jumat pagi (sesuai dengan namanya), dan saya mendorong siswa untuk menyelesaikannya jika mereka menyelesaikan pekerjaan mereka yang lain lebih awal. Ini tidak harus menjadi pekerjaan rumah. Mix Parlay
  6. Soal Matematika Terbesar yang Pernah Ada! (minggu ini) – Ini adalah soal tantangan mingguan yang menyenangkan, atau serangkaian soal yang sangat singkat, yang dapat diselesaikan siswa saya untuk mendapatkan hadiah. Saya menawarkan hadiah permen dan non-permen. Ketika siswa selesai, mereka meletakkan secarik kertas di meja saya ke dalam keranjang yang telah ditentukan. Saya sangat mementingkan pengumuman pemenang, sehingga anak-anak lain terdorong untuk mencobanya sendiri. Saya meminjam banyak masalah dari situs ini. Ini tidak bagus atau diperbarui, tetapi ada beberapa masalah bagus jika Anda mengetahui tingkat kemampuan siswa Anda.
  7. Mewarnai Berkode – Ada segelintir siswa di setiap kelas yang sangat menyukai mewarnai. Ini tidak untuk semua orang, tetapi halaman mewarnai berkode seperti ini, membantu siswa rileks dan berkonsentrasi pada saat yang bersamaan. Siswa juga mengikuti serangkaian kode aturan, yang tentunya berhubungan dengan matematika.
  8. Gambar Kotak Koordinat – Saya selalu kagum dengan cara siswa saya meningkatkan keterampilan grafik koordinat mereka di kelas enam. Ini termasuk dalam kurikulum normal kami, namun setiap bulan saya juga memposting gambar kotak koordinat yang menyenangkan yang dapat dicoba oleh siswa saya. Gambar tersebut biasanya membentuk beberapa jenis karakter kartun, seperti Snoopy ini. Matahari tersenyum yang digambarkan di atas adalah hadiah gratis dari sesama TpT’er Hayley Cain.

Jadi begitulah. Delapan pilihan ketika siswa menyelesaikan lebih awal. Tidak, tidak ada yang bisa mengatakan bahwa mereka tidak ada hubungannya.

Pythagoras Theorem – Formula, Proof, Examples, Applications

Pythagoras Theorem (also called Pythagorean Theorem) is an important topic in Mathematics, which explains the relation between the sides of a right-angled triangle. The sides of the right triangle are also called Pythagorean triples. The formula and proof of this theorem are explained here with examples.

Pythagoras theorem is basically used to find the length of an unknown side and the angle of a triangle. By this theorem, we can derive the base, perpendicular and hypotenuse formulas. Let us learn the mathematics of the Pythagorean theorem in detail here.

https://positivesaathi.com/

Pythagoras Theorem Statement

Pythagoras theorem states that “In a right-angled triangle,  the square of the hypotenuse side is equal to the sum of squares of the other two sides“. The sides of this triangle have been named Perpendicular, Base and Hypotenuse. Here, the hypotenuse is the longest side, as it is opposite to the angle 90°. The sides of a right triangle (say a, b and c) which have positive integer values, when squared, are put into an equation, also called a Pythagorean triple.

History

The theorem is named after a Greek Mathematician called Pythagoras.

Consider the triangle given above:

Where “a” is the perpendicular,

“b” is the base,

“c” is the hypotenuse.

According to the definition, the Pythagoras Theorem formula is given as:

Hypotenuse2 = Perpendicular2 + Base2 c2 = a2 + b2  

The side opposite to the right angle (90°)  is the longest side (known as Hypotenuse) because the side opposite to the greatest angle is the longest.

Consider three squares of sides a, b, c mounted on the three sides of a triangle having the same sides as shown.

By Pythagoras Theorem –

Area of square “a” + Area of square “b” = Area of square “c”

Example

The examples of theorem and based on the statement given for right triangles is given below:

Consider a right triangle, given below:

Find the value of x.

X is the side opposite to the right angle, hence it is a hypotenuse.

Now, by the theorem we know;

Hypotenuse2 = Base2 + Perpendicular2

x2 = 82 + 62

x2 = 64+36 = 100

x = √100 = 10

Therefore, the value of x is 10.

Pythagoras Theorem Proof

Given: A right-angled triangle ABC, right-angled at B.

To Prove- AC2 = AB2 + BC2

Construction: Draw a perpendicular BD meeting AC at D.

Proof:

We know, △ADB ~ △ABC

Therefore,

(corresponding sides of similar triangles)

Or, AB= AD × AC ……………………………..……..(1)

Also, △BDC ~△ABC

Therefore,

(corresponding sides of similar triangles)

Or, BC2= CD × AC ……………………………………..(2)

Adding the equations (1) and (2) we get,

AB+ BC= AD × AC + CD × AC

AB+ BC= AC (AD + CD)

Since, AD + CD = AC

Therefore, AC2 = AB2 + BC2

Hence, the Pythagorean theorem is proved.

Note: Pythagorean theorem is only applicable to Right-Angled triangle.

Video Lesson on Pythagoras Theorem

 

Applications of Pythagoras Theorem

  • To know if the triangle is a right-angled triangle or not.
  • In a right-angled triangle, we can calculate the length of any side if the other two sides are given.
  • To find the diagonal of a square.

Useful For

Pythagoras theorem is useful to find the sides of a right-angled triangle. If we know the two sides of a right triangle, then we can find the third side.

How to use Pythagoras Theorem?

To use Pythagoras theorem, remember the formula given below:

c2 = a2 + b2

Where a, b and c are the sides of the right triangle.

For example, if the sides of a triangles are a, b and c, such that a = 3 cm, b = 4 cm and c is the hypotenuse. Find the value of c.

We know,

c2 = a2 + b2

c2 = 32+42

c= 9+16

c= 25

c = √25

c = 5 cm

Hence, the length of hypotenuse is 5 cm.

How to find whether a triangle is a right-angled triangle?

If we are provided with the length of three sides of a triangle, then to find whether the triangle is a right-angled triangle or not, we need to use the Pythagorean theorem.

Let us understand this statement with the help of an example.

Suppose a triangle with sides 10cm, 24cm, and 26cm are given.

Clearly, 26 is the longest side.

It also satisfies the condition, 10 + 24 > 26

We know,

c= a+ b2    ………(1)

So, let a = 10, b = 24 and c = 26

First we will solve R.H.S. of equation 1.

a2 + b2 = 102 + 242 = 100 + 576 = 676

Now, taking L.H.S, we get;

c2 = 262 = 676

We can see,

LHS = RHS

Therefore, the given triangle is a right triangle, as it satisfies the Pythagoras theorem.

Related Articles

  • Converse of Pythagoras Theorem
  • Right Angle Triangle Theorem
  • Types Of Triangles
  • Pythagorean Triples
  • Right Triangle Congruence Theorem

Pythagorean Theorem Solved Examples

Problem 1: The sides of a triangle are 5, 12 & 13 units. Check if it has a right angle or not.

Solution: From Pythagoras Theorem, we have;

Perpendicular2 + Base2 = Hypotenuse2

P2 + B2 = H2

Let,

Perpendicular (P) = 12 units

Base (B)= 5 units

Hypotenuse (H) = 13 units {since it is the longest side measure}

LHS = P2 + B2

⇒ 122 + 52

⇒ 144 + 25

⇒ 169

RHS = H2

⇒ 132

⇒ 169

⇒ 169 = 169

L.H.S. = R.H.S.

Therefore, the angle opposite to the 13 units side will be a right angle.

Problem 2: The two sides of a right-angled triangle are given as shown in the figure. Find the third side.

Solution: Given;

Perpendicular = 15 cm

Base = b cm

Hypotenuse = 17 cm

As per the Pythagorean Theorem, we have;

Perpendicular2 + Base2 = Hypotenuse2

⇒152 + b2 = 172

⇒225 + b2 = 289

⇒b2 = 289 – 225

⇒b2 = 64

⇒b = √64

Therefore, b = 8 cm

Problem 3: Given the side of a square to be 4 cm. Find the length of the diagonal.

Solution- Given;

Sides of a square = 4 cm

To Find- The length of diagonal ac.

Consider triangle abc (or can also be acd)

(ab)2 +(bc)= (ac)2

(4)2 +(4)2= (ac)2

16 + 16 = (ac)2

32 = (ac)2

(ac)2 = 32

ac = 4√2.

Thus, the length of the diagonal is 4√2 cm.

Practice Problems on Pythagoras Theorem

  1. In a right triangle ABC, right-angled at B, the lengths of AB and BC are 7 units and 24 units, respectively. Find AC.
  2. If the length of the diagonal of a square is 10 cm, then find the length of the side of the square.
  3. A triangle is given whose sides are of length 11 cm, 60 cm, and 61 cm. Check whether these are the sides of a right-angled triangle.

Stay tuned with BYJU’S – The Learning App to learn all the important mathematical concepts and also watch interactive videos to learn with ease.

Frequently Asked Questions on Pythagoras Theorem

Q1

What is the formula for Pythagorean Theorem?

The formula for Pythagoras, for a right-angled triangle, is given by; P2 + B2 = H2

Q2

What does Pythagoras theorem state?

Pythagoras theorem states that, in a right triangle, the square of the hypotenuse is equal to the sum of the square of the other two sides.

Q3

What is the formula for hypotenuse?

The hypotenuse is the longest side of the right-angled triangle, opposite to right angle, which is adjacent to base and perpendicular. Let base, perpendicular and hypotenuse be a, b and c respectively. Then the hypotenuse formula, from the Pythagoras statement will be;
c = √(a2 + b2)

Q4

Can we apply the Pythagoras Theorem for any triangle?

No, this theorem is applicable only for the right-angled triangle.

Q5

What is the use of Pythagoras theorem?

The theorem can be used to find the steepness of the hills or mountains. To find the distance between the observer and a point on the ground from the tower or a building above which the observer is viewing the point. It is mostly used in the field of construction.

Q6

Can the diagonals of a square be found using Pythagoras theorem?

Yes, the diagonals of a square can be found using the Pythagoras theorem, as the diagonal divides the square into right triangles.

Q7

Explain the steps involved in finding the sides of a right triangle using Pythagoras theorem.

Step 1: To find the unknown sides of a right triangle, plug the known values in the Pythagoras theorem formula.
Step 2: Simplify the equation to find the unknown side.
Step 3: Solve the equation for the unknown side.

Q8

What are the different ways to prove Pythagoras theorem?

There are various approaches to prove the Pythagoras theorem. A few of them are listed below:
Proof using similar triangles
Proof using differentials
Euclid’s proof
Algebraic proof, and so on.

Studi Ungkap Pendapat Pythagoras Tentang Ini Salah, Soal Apa?

Studi Ungkap Pendapat Pythagoras Tentang Ini Salah, Soal Apa?

Siapa yang tak mengenal sosok Pythagoras? Ia adalah seorang filsuf sekaligus ahli matematika yang terkenal dengan teorinya yakni Teorema Phytagoras.

Ia berperan besar dalam dunia matematika karena telah mengenalkan rumus untuk mengetahui nilai dari sisi hipotenusa atau sisi yang berseberangan dengan sudut siku-siku atau sisi miring. https://www.thepalmresortdigha.com/

Akan tetapi, di balik kejeniusannya tersebut ternyata ada salah satu pendapatnya yang salah. Kesalahan Pythagoras berkaitan dengan pendapatnya soal nada yang terdapat dalam musik.

Menurutnya, kombinasi nada-nada harmonis yang dikenal sebagai konsonan musik mengandalkan ‘rasio bilangan bulat’ sederhana dalam frekuensi. Pythagoras menyatakan rasio bilangan bulat tersebut berlaku untuk alat musik apapun.

Teori Pythagoras ini diterapkan dalam sistem nada yang sering digunakan, misalnya skala diatonis mayor atau minor. Setelah para ilmuwan mendalami pendapat dari Pythagoras, rupanya ada ketidaksesuaian dengan hasil pengamatan mereka.

Dalam studi berjudul “Timbral effects on consonance disentangle psychoacoustic mechanisms and suggest perceptual origins for musical scales” (2024), para peneliti mencoba mengungkap alasannya.

Teori Pythagoras tak Berlaku bagi Alat Musik Indonesia

Salah satu peneliti yang juga merupakan psikolog musik, Peter Harrison mengatakan ia dan tim telah mewawancara 4.272 sukarelawan seputar reaksi mereka terhadap nada yang mengandalkan rasio bilangan bulat.

Mereka mengatakan hasilnya kurang disukai. Nada yang lebih bebas dan menyimpang dari ketentuan rasio bilangan bulat juga enak terdengar bahkan lebih menarik.

“Kami lebih menyukai sedikit penyimpangan. Kami menyukai sedikit ketidaksempurnaan karena ini memberi kehidupan pada suaranya, dan itu menarik bagi kami,” kata psikolog musik Peter Harrison, dari Universitas Cambridge, dikutip dari laman IFL Science.

Para peneliti pun menyimpulkan rasio bilangan bulat tersebut bisa diabaikan karena tak berlaku bagi sebagian alat musik tradisional. Khususnya, pada alat-alat musik asal Indonesia seperti gong, gambang, atau bonang.

Dalam penelitian khusus pada alat-alat musik Indonesia, peneliti menemukan pola konsonan dan disonansinya bersifat baru. Selain itu, nada-nada pada alat musik Indonesia tak bisa dipetakan secara tepat lewat tangga nada.

Hal ini tentunya bisa membuat Pythagoras yang sepenuhnya yakin rasio bilangan bulat berlaku untuk semua instrumen. Teori matematis Pythagoras tak bisa digunakan dalam mempelajari nada pada alat musik tertentu.

“Bentuk beberapa instrumen perkusi berarti ketika Anda memukulnya, dan instrumen tersebut beresonansi, komponen frekuensinya [nada] tidak mengikuti hubungan matematis tradisional tersebut,” kata Harrison.

Musisi Bisa Membuat Sistem Skala Lokal

Tim berharap temuan mereka yang mencakup total 235.440 penilaian manusia dapat membuka pikiran dalam memahami nada-nada. Musisi maupun penikmat musik tak perlu mengacu pada skala internasional yang saat ini banyak dipelajari.

Ke depannya, peneliti akan terus melakukan eksperimen untuk mengetahui instrumen dan budaya yang lebih luas. Hubungan timbre dan konsonan bisa dibuat sedemikian rupa, menyesuaikan dengan jenis kebudayaan.

“Musisi dan produser mungkin bisa membuat karyanya lebih baik jika mereka mempertimbangkan temuan kami dan mempertimbangkan untuk mengubah timbre, kualitas nada, dengan menggunakan instrumen asli atau sintetis yang dipilih secara khusus,” kata Harrison.

BAPE’s Expansion into Lifestyle Products: Diversifying Beyond Fashion

BAPE’s Expansion into Lifestyle Products: Diversifying Beyond Fashion

BAPE’s Expansion into Lifestyle Products: Diversifying Beyond Fashion

In recent years, BAPE has expanded its product offerings beyond traditional fashion items, venturing into the world of lifestyle products. From home decor to accessories and even beverages, BAPE’s foray into lifestyle products reflects the brand’s commitment to diversification and catering to the evolving needs and preferences of its fan base.

One area where BAPE has made significant strides is in the realm of home decor and accessories. The brand offers a range of lifestyle products including bedding, pillows, rugs, and even furniture adorned with its iconic camouflage patterns and ape logo. These items allow fans to incorporate BAPE’s signature style into their homes and personal spaces, further solidifying the brand’s presence in the lifestyle market.

Moreover, BAPE has expanded its line of accessories to include a wide range of items such as phone cases, laptop sleeves, backpacks, and even stationery. These accessories feature BAPE’s distinctive designs and high-quality craftsmanship, appealing to fashion enthusiasts looking to accessorize their outfits with statement pieces that reflect their personal style.

Additionally, BAPE has ventured into the food and beverage industry with the launch of branded collaborations and limited edition products. The brand has partnered with beverage companies to release special edition drinks and collaborated with restaurants and cafes to offer BAPE-themed menu items, creating unique and memorable experiences for fans.

Furthermore, BAPE has explored collaborations with other lifestyle brands and influencers to create co-branded products that appeal to a broader audience. From collaborations with luxury watchmakers to partnerships with wellness brands, BAPE’s expansion into lifestyle products demonstrates its versatility and willingness to explore new opportunities for growth.

In summary, BAPE’s expansion into lifestyle products reflects the brand’s commitment to diversification and innovation. By offering a wide range of products beyond traditional fashion items, BAPE is able to cater to the diverse interests and preferences of its fan base, further solidifying its position as a cultural icon in the lifestyle market daftar sbobet.

BAPE’s Legacy: Honoring Three Decades of Innovation and Influence

As BAPE celebrates its 30th anniversary, it’s important to reflect on the brand’s enduring legacy and the impact it has had on the world of fashion and pop culture. Since its inception in 1993, BAPE has been a trailblazer in streetwear fashion, pushing the boundaries of design, creativity, and cultural relevance.

One of BAPE’s most enduring legacies is its ability to capture the spirit of youth culture and urban authenticity. From its iconic camouflage patterns to its bold graphic designs, BAPE’s aesthetic has become synonymous with street style, inspiring generations of fashion enthusiasts and leaving an indelible mark on popular culture.

Moreover, BAPE’s commitment to collaboration and innovation has set it apart from its competitors and helped to shape the direction of streetwear fashion. The brand’s partnerships with artists, musicians, and brands have resulted in some of the most sought-after and collectible collections in the industry, further solidifying its status as a cultural tastemaker and trendsetter.

Additionally, BAPE’s influence extends beyond the world of fashion to encompass music, art, and entertainment. The brand’s presence in music videos, movies, and television shows has helped to elevate its cultural relevance and introduce it to new audiences around the world, further cementing its legacy as a global phenomenon.

Furthermore, BAPE’s commitment to social responsibility and sustainability ensures that its legacy will continue to evolve and adapt to the changing needs and values of society. By embracing diversity, inclusion, and activism, BAPE is paving the way for a more equitable and compassionate fashion industry and society as a whole.

In conclusion, BAPE’s legacy is one of innovation, influence, and cultural significance. As the brand looks ahead to the next chapter of its journey, its commitment to creativity, collaboration, and social responsibility ensures that its legacy will continue to inspire and resonate with fans for generations to come.

5 Cara Mengenalkan Konsep Matematika Pada Anak Usia Pra sekolah

Cara Mengenalkan Konsep Matematika

Cara Mengenalkan Konsep Matematika – Matematika merupakan pelajaran yang mulai di pelajari anak sejak di usia prasekolah, ini bahkan berlanjut hingga anak memasuki perguruan tinggi. Yah, kehidupan manusia memang tidak bisa terlepas dari berhitung. Namun sayangnya matematika kadang tampil sebagai mata pelajaran yang di benci oleh anak-anak. Sehingga untuk membangun minat anak pada matematika, anda perlu mengenalkan konsep matematika pada anak sejak usia dini.

Menariknya, ini bisa di lakukan dengan permainan dan kegiatan yang menyenangkan, sehingga prosesnya akan tetap seru dan tidak terasa seperti sedang belajar matematika. Nah, berikut ini cara sederhana mengenalkan anak pada konsep matematika.

1.Berhitung bersama

Seperti di lansir dari ThoughtCo, langkah pertama untuk mulai memperkenalkan matematika kepada balita adalah mengajarkan angka. Namun hal ini tidak perlu di lakukan dalam skala besar. Menghitung dari satu sampai sepuluh, sudah dapat membangun dasar konsep matematika. Meskipun ada beberapa cara untuk mengenalkan anak pada angka, dengan berhitung bersamanya, anak akan tetap terlibat.

Sebagai orang tua anda juga bisa mengenalkan angka melalui lagu, yang akan melibatkan keterampilan kognitif balita dan membantu pemahaman, menurut Child Development Centre. Hal ini juga akan membantu konsep berhitung menjadi lebih solid, terutama jika konsep tersebut di ulang secara konsisten.

2.Penyortiran

Seperti di lansir dari Education, mengajarkan si kecil untuk menyortir, membantunya mengeksplorasi cara benda-benda serupa dan berbeda satu sama lain. Konsep membandingkan dan mengkontraskan ini membuka pintu untuk pembelajaran di masa depan yang akan mencakup bekerja dengan ide-ide abstrak dan menemukan cara untuk membuatnya lebih dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Untunya, semua ini di mulai dengan permainan sederhana seperti menyortir benda dari segala bentuk, ukuran, warna, tekstur, dan banyak lagi. Dengan melakukan ini, si kecil secara alami akan menyadari bahwa barang-barang di sekitarnya memiliki kesamaan dan perbedaan satu sama lain.

3.Mengukur

Di usia pra sekolah secara alami mulai memperhatikan dalam kehidupan sehari-harinya, bahwa segala sesuatu ada yang lebih tinggi dan lebih pendek dan lebih besar dan lebih kecil dari satu sama lain.

Ini bisa terjadi ketika si kecil membandingkan tinggi badannya dengan orang tua atau mengenali bahwa satu mainan lebih besar dan lebih kecil dari satu sama lain. Di lansir dari Gryphon House, dengan mempelajari konsep pengukuran, balita memanfaatkan keterampilan pemecahan masalah, yang di bangun di atas konsep matematika dasar itu sendiri.

Untuk membantu memperkuat konsep pengukuran, anda dapat memasak dengan balita menggunakan gelas atau sendok yang bisa menunjukkan seberapa sedikit atau seberapa banyak bahan yang dibutuhkan dalam resep.

4.Belajar bentuk

baccarat online

Seperti di lansir dari Team Cartwright, mengajarkan balita berbagai bentuk, dapat membangun dasar untuk memahami konsep geometri, dan membangun keterampilan pemecahan masalah yang kuat. Untuk membantu memecahkan masalah dan memperkuat nama – nama bentuk yang berbeda. Anda dapat memberikan anak mainan dengan lubang dan objek yang memiliki bentuk geometri.

Untuk setiap bentuk yang di ambil, anda dapat memberitahu si kecil apa nama bentuknya dan minta ia mengulanginya sebelum memasukkannya ke dalam lubang. Selain pengenalan, anak juga belajar menghafal bentuk dalam waktu singkat.

5.Menumpuk balok bangunan

Selain belajar bentuk, berhasil menumpuk balik bangunan juga dapat meningkatkan keterampilan pemecahan masalah balita. Ketika anak mencoba untuk membangun menara besar dengan balik, ia dengan cepat belajar bahwa menumpuk balik yang lebih besar di atas yang lebih kecil, akan menyebabkan menara itu roboh.

Di lansir dari Parenting FirstCry, hal ini melibatkan pola berpikir logis anak yang merupakan kunci dalam belajar matematika. Dengan demikian anda dapat memberi si kecil balok-balok bangunan dengan berbagai warna dan ukuran. Sebagai hasilnya, keterampilan matematikanya hanya akan menjadi lebih kuat.

Demikian beberapa cara sederhana dalam memperkenalkan konsep matematika pada si kecil. Dari langkah-langkah di atas anda mungkin menyadari bahwa konsep matematika tak hanya sekedar belajar hitung hitungan, namun juga mengajak anak untuk menggunakan logikanya. Di mana tak hanya baik untuk mempelajari matematika saja, tapi juga membantu anak di kehidupan sehari-harinya. Ayo dukung si kecil untuk belajar matematika.

Cara Merasionalkan Pecahan Bentuk Akar

Cara Merasionalkan Pecahan Bentuk Akar

Akar adalah materi dalam bidang matematika untuk melakukan penyelesaian bilangan. Suatu bentuk akar adalah sebuah bilangan akar yang memiliki hasil bilangan irrasional dan bukan termasuk bilangan rasional.

Bilangan pangkat dapat dinyatakan dengan bentuk akar. Bentuk akar adalah bilangan irasional yang mampu dinyatakan dengan sebuah pecahan yaitu 𝑎 dimana a dan 𝑏 b ≠ 0 serta a dan b merupakan sebuah bilangan bulat citygardensapts.com.

Arti akar bilangan bisa dilihat sebagai berikut:

  • Jika 𝑥2 = 25, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑥 = √25 = 5
  • Jika 𝑥3 = 64, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑥 = 3√64 = 4
  • Jika 𝑥4 = 81, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑥 = 4√81 = 3
  • Jika 𝑥5 = 32, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑥 = 5√32 = 2.

Bentuk akar 𝑛√𝑎 disebut operasi penarikan akar, dan dibaca “akar pangkat n dari a”.

Contoh:

  • √81 = 9, sebab 9 pangkat 2 = 81
  • √144 = 12, sebab 12 pangkat 2 = 144

Dengan penjelasan tersebut, lantas bagaimana dengan pecahan bentuk akar?

A. Merasionalkan bentuk akar

Dikutip dari Buku Perpangkatan dan Bentuk Akar oleh Eva Risdaniati, merasionalkan artinya mengubah bentuk bilangan irasional menjadi bentuk bilangan rasional. Hal ini dapat dilakukan pada :

1. Perkalian dua akar yang sama

2. Perkalian akar sekawan

Beberapa yang termasuk pasangan akar sekawan adalah:

√𝑎 − √𝑏 dan √𝑎 + √b

atau

(6 + √5) dan (6 − √5)

Agar lebih memahami cara merasionalkan bentuk akar, perhatikan contoh soal di bawah ini:

1) √8 × √8

2) √13 × √13

3) −√17 × √17

4) √19 × (−√19)

Penyelesaian :

1) √8 × √8 = √64 = 8

2) √13 × √13 = √ 69 = 13

3) −√17 × √17 = −√289 = − 7

4) √19 × (−√19) = −√36 = − 9

B. Merasionalkan penyebut bentuk 𝑎 √𝑏

Selain bilangan √2,√3,√5, √7, bilangan 1/√2, 1/√3, 1/√5, 1/√7 juga termasuk kedalam bilangan irrasional. Sebuah pecahan yang memiliki penyebut tersebut dilakukan pengubahan terlebih dahulu ke bentuk bilangan rasional, di mana disebut dengan merasionalkan bentuk akar.

Agar lebih paham, perhatikan contoh berikut:

Rasionalkan bentuk akar 1/√2

Alternatif penyelesaian :

Cara merasionalkan pecahan bentuk akar Foto: screenshoot Buku Perpangkatan dan Bentuk Akar

Sumber gambar: Buku Perpangkatan dan Bentuk Akar oleh Eva Risdaniati.

C. Merasionalkan Penyebut Bentuk 𝑐/𝑎+√𝑏 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑐/√𝑎+√𝑏

Contoh:

Rasionalkan bentuk :

12/3−√5

Penyelesaian :

Cara merasionalkan pecahan bentuk akar Foto: screenshoot Buku Perpangkatan dan Bentuk Akar

Cara merasionalkan pecahan bentuk akar Foto: screenshoot Buku Perpangkatan dan Bentuk Akar

7 Last-minute exam tips for Maths

7 Last-minute exam tips for Maths

Maths is one of the most nerve-racking exams. No matter what level you’re doing, it’s always going to be daunting. Despite this though, Maths is one of those exams that we find really good to study for because it’s past paper after past paper and you can get yourself into a really good routine and pattern. If you are freaking out a bit about your Maths exam though, the Maths team at Atomi have put together a few inside tips on how best to rise to the challenges posed by your Maths exam in a couple of days.

1. Budget time

The very first sum to tackle in your Maths exam is working out how much time to spend on each question. If your exam is 100 minutes and you have 100 marks in the paper, that means a minute should be spent on each mark – and no more.

Leaving a question half-completed can be hard, but taking too long costs you the opportunity to get marks elsewhere. It might hurt to move on, but know that staying put is far more costly. There is no point wasting 6 minutes to gain 2 extra marks when those 6 minutes could get you 6 marks somewhere else in the paper. You have to prioritise and stick to the time limits you set yourself.

P.S. Work this out before you start the exam.

2. Read the hardest questions first

Over the course of an exam, our concentration and ability to focus on tough problems diminish. With that in mind, there is much to be said for using your reading time to mentally strategise answers to the paper’s most difficult, mark heavy questions (Usually the last couple of questions of the paper).

Best case scenario, you formulate a method to answer a question and smash it out as soon as writing time begins. Even if the path to the answer isn’t immediately obvious, familiarising yourself with the more difficult questions means you’ll have a headstart when you eventually get around to answering them.

3. Conceptualise the answer before you write

Take a moment to think about the right strategy to solve a question before you start writing. For example: ‘I have 2 known sides, one angle opposite a known side, and I need to find the unknown angle opposite the other known side. This can be solved using the sine rule.’

It might seem simple, but you’re more likely to spot problems in your strategy if you think it all the way through rather than dive headfirst into writing it. A little time at the start of your question to make sure you know where you’re going goes a long way towards keeping you from getting lost along the way.

It’s also really helpful to write down a quick dot-point summary of the strategy you’re going to go ahead with. That way if you get lost in working out, you can always look back and remember ‘oh yeah, I’m trying to complete the sine rule right now.’ jamericaclothing.com

4. Draw a diagram where possible

Even if the question does not request it, drawing a diagram has a number of benefits. It allows you to visualise the main features of a question and the missing element that we need to find. It puts all of the relevant information on the page, rather than asking you to hold it all together in your mind. And oftentimes, it allows you to physically map out the route to answering a question.

While it may not always be possible or desirable – a one-mark, speedy algebra question probably doesn’t require a full graph – pulling out the diagram move can sometimes be just the right move to crack a tricky question.

And as an added bonus, sometimes the markers to actually mark the diagrams, so if you’ve got information on there it’s definitely not a waste of time.

5. Set out the logic of your workings

You might feel it’s unnecessary, but it’s always a good idea to build your solution from the foundations up. Draw a diagram, define any unknowns, state a formula or identify what you need to solve the question, then show your workings step by step.

This not only helps you structure your answer but helps the marker see your train of thought.

In the event that your answer is off, you’re more likely to get partial marks for working if the marker can see exactly what each “x” and “y” means, and how you approached the problem. Even if not, mapping out your answers makes the route to giving you marks all the clearer for your marker.

The more working you get out of your head and onto the page, the higher the chances of the marker giving you more marks!

6. Be careful with rounding and units

An avoidable yet very easy mistake to make is not giving the answer in the requested form. Usually, a question will specify exactly how many decimal places they want the answer rounded to; once you have written your answer, go back to the question to make sure what you’ve put down matches what was asked. A small trick I used to do, is that when I first read the question, I’d highlight the part of the question that told me how to give my answer, that way I made sure I not only read it but could easily refer back to it when I needed.

The same logic applies to units being used. There is no more disappointing way to drop marks than to simply forget to put the units on the end of a number. Whether you are calculating time, distance, speed, dollar amount, or anything else, tell the marker so.

If this is a trap you regularly fall into, keep your units in your calculations – the extra time spent writing “cm” on every line will be worth the mark you avoid losing when it’s included in your answer.

7. Check your work at the end

Rarely will anyone be 100% confident of every answer they’ve written in their Maths exam. Highlight the questions you were the most unsure of and, if you’ve got any free time at the end of your exam, use it to go back to them and make sure you’ve given your best possible answer.

That may end up eating up all of your exam time, but if it doesn’t, another good move is to double-check as many of your calculations as you can. Shaky and sweaty hands can sometimes turn a 5 into a 3, or turn an addition sign into a multiplication sign when plugging into a calculator. Going over each sum again weeds out these small errors and stops you from needlessly shedding a few marks.

Remember

Your calculator! And also these tips. Put them to good use in your exam and you should be well placed to get the mark you deserve. Also for those Maths Advanced and Extension kids – remember to +C 🤓. Best of luck!

Negara yang Menawarkan Pendidikan Gratis untuk Siswa Internasional

Negara yang Menawarkan Pendidikan Gratis untuk Siswa Internasional – Belajar di luar negeri berarti memiliki kesempatan untuk bertemu orang baru, mengetahui budaya Slot Bonus baru, mencicipi makanan baru, mengunjungi tempat yang berbeda dan mempelajari lebih banyak hal baru selama perjalanan.

Namun, meninggalkan negara asal Anda dan pergi ke negara lain untuk memulai studi terkadang bisa menjadi proses yang rumit dan bahkan menyebabkan kesulitan bagi siswa untuk mencapai tujuan karena tingginya biaya universitas.

Kabar baiknya adalah bahwa ada banyak negara di dunia di mana pendidikan tinggi tidak dipungut biaya dan siswa hanya perlu membayar biaya administrasi.

Negara yang Menawarkan Pendidikan Gratis untuk Siswa Internasional

Jerman

Jerman adalah salah satu tujuan studi paling populer di kalangan siswa internasional, terkenal terutama karena pendidikan gratisnya. Siswa internasional dan domestik yang melanjutkan studi di universitas negeri Jerman tidak diharuskan membayar biaya sekolah. Namun demikian, beberapa universitas meminta mahasiswa membayar sejumlah €150-400 untuk menutupi biaya administrasi, tergantung pada universitas dan programnya.

Selain itu, jika pelajar berasal dari negara yang memerlukan visa pelajar, mereka harus membuktikan bahwa mereka memiliki anggaran sebesar €10.236 per tahun atau €850 per bulan untuk biaya hidup.

Selain pendidikan gratis, universitas Jerman juga dikenal dengan kualitas pendidikannya. Lebih dari 40 universitas di Jerman memiliki peringkat di antara universitas dunia terbaik di Peringkat Universitas Dunia.

Republik Ceko

Sering disebut sebagai “jantung Eropa”, Republik Ceko adalah negara lain yang menawarkan pendidikan gratis kepada siswa internasional. Pendidikan tinggi di universitas negeri negara itu gratis untuk semua siswa, terlepas dari kewarganegaraan mereka. Namun, untuk mendapatkan keuntungan dari biaya kuliah gratis di universitas negeri mana pun, siswa harus mengetahui bahasa setempat.

Mereka yang ingin belajar bahasa Inggris perlu membayar €4,000-12,000 sebagai biaya kuliah per tahun.

Norway

Tidak ada biaya kuliah di universitas dan perguruan tinggi negeri di Norwegia, tetapi siswa diharuskan membayar sedikit biaya untuk pendaftaran. Bedanya, di universitas swasta, mahasiswa harus membayar uang kuliah, tergantung institusi dan gelarnya.

Meskipun negara ini merupakan tempat yang mahal untuk ditinggali, pendidikan gratis telah menempatkan Norwegia dalam daftar negara paling populer di kalangan pelajar internasional. universitas negeri di negara itu didanai oleh pemerintah; oleh karena itu, siswa internasional dapat mengakses pendidikan gratis.

Program tingkat pascasarjana, pasca sarjana, dan doktoral di universitas-universitas Norwegia juga gratis, terlepas dari kewarganegaraan siswa, tetapi yang terakhir harus mahir dalam bahasa Norwegia karena pelajaran yang diberikan dalam bahasa tersebut

Finlandia

Sistem pendidikan Finlandia juga dianggap sebagai yang terbaik di seluruh dunia. Banyak universitas di negara ini menawarkan pendidikan gratis karena dibiayai oleh pemerintah.

Siswa yang berasal dari negara UE dapat belajar gratis di Finlandia pada program apa pun, sementara siswa non-UE yang ingin belajar dalam bahasa Inggris harus membayar biaya sekolah. Siswa hanya harus memastikan bahwa mereka memiliki anggaran yang cukup untuk menutupi akomodasi, biaya hidup, buku, dan biaya lainnya.

Swedia

Sebagian besar universitas di Swedia bersifat publik, dan mahasiswa EU/EEA dan Swiss tidak dikenakan biaya kuliah untuk mengejar gelar Sarjana dan Master, kecuali mahasiswa non-UE yang harus membayar untuk belajar di Swedia.

Mahasiswa PhD, di sisi lain, terlepas dari negara mereka, dapat belajar secara gratis di Swedia dan juga mendapat manfaat dari dukungan keuangan yang diberikan oleh negara untuk pekerjaan penelitian mereka.

Universitas India Anugerahkan Gelar Doktor HC untuk Peneliti Maritim Indonesia

icon

Universitas India Anugerahkan Gelar Doktor HC untuk Peneliti Maritim Indonesia

Universitas India Anugerahkan Gelar Doktor HC untuk Peneliti Maritim Indonesia. Direktur Urusan Luar Negeri CMR University India, Prof Vinayak Khrishnamurthy, menganugerahkan gelar Doktor Kehormatan (Doktor Honoris Causa) kepada pengamat Maritim berasal dari Indonesia, Dr (HC ) Capt Marcellus Hakeng Jayawibawa, SSiT, M Mar.

Acara pengukuhan sendiri dijalankan terhadap Senin (3/7/2024) di CMR University, Bangalore, India. Pengukuhan ditandai dengan penyerahan ijazah kepada Marcellus Hakeng Jayawibawa diberikan Direktur Urusan Luar Negeri CMR University. Direktur Urusan Luar Negeri CMR University mengucapkan selamat dan menjelaskan bahwa penganugerahan gelar Doktor HC ini sebagai bentuk penghargaan tertinggi kepada Marcellus Hakeng atas pencapaiannya yang secara terus-menerus mengamati, mengkritisi, dan menyuarakan kemaritiman di Indonesia khususnya dan Internasional umumnya.

Sementara itu, Marcellus Hakeng Jayawibawa, didalam acara selanjutnya mengucapkan rasa terima kasih yang setinggi-tingginya kepada pihak CMR University. “Saya sampaikan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada pihak CMR University atas penghargaan Gelar Doktor Honoris Causa bidang Maritim yang diberikan kepada slot bonus 100 di depan. Apalagi penghargaan ini diberikan oleh Universitas CMR – India yang telah terkenal reputasinya didalam melahirkan banyak pemikir dan pemimpin di dunia,” ujar Marcellus Hakeng didalam keterangannya.

Lebih lanjut dia mengungkap sepanjang lebih berasal dari 25 tahun menekuni dunia maritim dia dulu menjadi nakhoda di atas kapal-kapal NIAGA, terasa berasal dari kapal kecil sampai kapal super tanker di banyak belahan dunia.

“Saya yakin dengan penghargaan ini, aku bakal semakin menyebabkan untuk menelurkan banyak hal positif berkaitan bidang maritim Indonesia kedepannya,” tambahnya.

Dia mengutip pidato proklamator RI Soekarno terhadap 23 September 1963 silam bahwa Indonesia adalah bangsa pelaut, dan dikenal sejak dahulu kala sebagai bangsa maritim.

Dalam inaugurasi selanjutnya dia juga menyampaikan pandangan seputar isu-isu kemaritiman, layaknya urgensi penyelesaian batas lokasi laut Indonesia dengan negara-negara tetangganya, pengelolaan sumber energi perikanan indonesia, sampai ekspor pasir laut.

Persoalan utama di sektor maritim yang rentan

Persoalan utama di sektor maritim yang rentan terhadap problem keamanan adalah penyelesaian Batas Wilayah Laut Indonesia dengan negara-negara tetangganya.

Dia memberikan penekanan betapa kala ini kedaulatan lokasi Zona Ekonomi Eksklusif (slot gacor spaceman) Indonesia yang berada di perairan Natuna seringkali menghidupkan masalah.

Wilayah selanjutnya kaya bakal sumber energi perikanan serta sumber energi alam lainnya, sehingga seringkali menjadi incaran negara lain serta sudah pasti kapal-kapal ikan asing untuk mengeksploitasinya. “Pokok persoalan terbesar di sana adalah belum disepakatinya batas lokasi laut dengan masing-masing Negara tetangganya yang saling lakukan klaim sepihak atas lokasi tersebut,” kata dia.

Dia menjelaskan berkata perihal ZEE, contohnya adalah perundingan perihal batas laut dan penetapan batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) pada Indonesia dan Vietnam adalah topik yang menarik untuk dikaji secara ilmiah, karena perundingan selanjutnya telah berlangsung lama sejak 21 Mei 2010 dan sampai kala ini belum mendapatkan kesepakatan.

“Pemberian konsesi ZEE ke Vietnam yang tak kunjung menemui kesepakatan kudu mendapat pengawalan baik berasal dari masyarakat maritim, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kelautan dan Perikanan maupun berasal dari TNI AL,” jelas Marcellus Hakeng.